Secara umum sampah adalah sisa-sisa makanan ataupun hasil kegiatan aktivitas manusia yang telah tidak dapat digunakan kembali. Hal ini dapat dapat ditemukan di berbagai tempat. Rata-rata sampah ditimbulkan dari berbagai aktivitas manusia. Seolah sampah berjalan garis lurus dengan aktivitas manusia, gimana manusia banyak melakukan aktivitas kegiatan maka sampah yang ditimbulkan akan semakin banyak. Sebelum membahas tentang bagaimana menangani sampah dengan baik kita perlu mengenal tentang sampah yang sesungguhnya.
Apabila dilihat dari bentuknya sampah sering dianggap sebagai sisa-sisa material ataupun bahan yang telah digunakan dan tidak dapat memberikan manfaat ataupun akan kembali. Salah satu contoh sampah adalah sisa-sisa makanan seperti tulang ayam, tulang ikan dan berbagai jenis lainnya. Menurut World Health Organization (WHO) Sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya.
Jika dilihat dari pengertian tersebut, sampah dapat diartikan sampah merupakan segala sesuatu hal ditimbulkan dari sisa-sisa kegiatan aktivitas manusia yang tidak dapat digunakan dimanfaatkan kembali dan telah dibuang ke lingkungan.
Sampah berdasarkan sifatnya dibedakan menjadi tiga.
Pertama yaitu sampah organik.
Sampah organik yaitu sampah yang ditimbulkan dari sisa-sisa makhluk hidup seperti manusia hewan ataupun tumbuhan yang dapat terurai secara alami.
Pada umumnya sampai jenis ini kita kenal dengan sampah sisa-sisa makanan buah ataupun sayur sampah dedaunan kotoran hewan hingga helaian rambut yang telah terjatuh ke bawah hingga potongan kuku. Apa sampah tersebut ada yang dapat dimanfaatkan menjadi sesuatu yang dapat bermanfaat. Adapun sampah yang dapat dimanfaatkan seperti sisa-sisa kulit buah ataupun potongan sayur dapat digunakan menjadi bahan Eco enzim ataupun menjadi pupuk kompos.
Lalu sampah organik ini dapat dibedakan lagi secara lebih spesifik menjadi dua jenis yakni sampah organik basah dan sampah organik kering. Sampah organik basah merupakan ini sampah yang memiliki kandungan air lebih banyak dibanding sampah organik kering sehingga lebih cepat membusuk dan hancur terlebih dahulu. Sedangkan sampah organik kering memiliki kandungan air lebih sedikit dari sampah organik sehingga hancurnya membutuhkan waktu lebih lama dari sampah organik basah.
Kedua, yaitu Jenis sampah anorganik. Tentunya sampah ini berbeda dari sampah sebelumnya yang dapat terurai secara alami. Sampah anorganik tidak dapat terurai secara alami dikarenakan berbahan yang tidak berasal dari alam tetapi dari hasil olahan bahan sintetik tertentu. Contoh dari sampah anorganik ini Sering kali kita temui kehidupan sehari-hari seperti botol plastik , kantong plastik, kertas, Botol kaleng aluminium, dan lainnya. Benda-benda dengan material tersebut tidak dapat terurai secara alami membusuk seperti sampah organik. Oleh karena itu perlu penanganan yang baik seperti diolah kembali agar dapat bermanfaat lagi.
Ketiga yaitu Jenis sampah bahan berbahaya beracun atau sering kita dengar dengan sebutan B3. B3 merupakan jenis sampah yang mempunyai sifat tertentu dan perlu ditangani dikelola secara tertentu pula.
Sampah B3 merupakan sampah yang memiliki kandungan bahan berbahaya ataupun beracun karena konsentrasi sifat dan jumlahnya. Sampah B3 memiliki potensi membahayakan makhluk hidup secara atau pun tidak langsung mencemari lingkungan.
Adapun contoh dari sampah B3 yaitu adalah sampah medis seperti jarum suntik masker serta sampah alat-alat medis lainnya. Lalu Adik pula sampah yang bersumber dari elektronik berupa lampu kabel cairan kimia, produk kadaluarsa, serta beberapa jenis sampah yang memiliki potensi mudah meledak dan memiliki sifat korosif.
Diharapkan dari informasi tersebut kita dapat mengenal tentang sampah sehingga sadar akan pentingnya untuk ikut berpartisipasi dalam meminimalisir timbulnya sampah.