Tersedianya layanan yang menanggung biaya perawatan karyawan jika terkena COVID-19 dalam asuransi kesehatan untuk karyawan memang membuat karyawan menjadi lebih tenang saat mengerjakan tugasnya. Namun, hanya diproteksi dengan asuransi saja tentu tidak cukup, perusahaan tetap harus melakukan langkah-langkah jitu untuk menekan risiko penularan sehingga karyawan akan semakin aman dan nyaman ketika bekerja. Lantas, bagaimana caranya? Yuk, cek!
- Tetap ikuti ketentuan pemerintah
Wabah COVID-19 yang belum pasti kapan berakhir turut berdampak terhadap perubahan kebijakan serta aturan dari pemerintah. Anda mungkin lelah atau kesal mengamati perkembangannya, tetapi jangan sampai hal tersebut membuat Anda mengabaikan protokol kesehatan. Tetap ikuti kabar terbaru dari pemerintah dan informasikan kepada karyawan Anda. Saring juga informasi yang diperoleh untuk mencegah hoaks yang bisa membahayakan.
- Terbuka terhadap aturan yang berlaku
Selain mengikuti perkembangan, diskusikan juga kebijakan dan aturan yang baru dikeluarkan pemerintah. Misalnya, pemakaian alat pelindung diri seperti masker atau face shield hingga jadwal pembatasan di wilayah tertentu dan sesuaikan dengan jam kerja. Pemilik perusahaan juga perlu memerhatikan kondisi medis para karyawan dan asuransi kesehatan yang diberikan sebagai jaminan sebagai bentuk antisipasi.
- Dokumentasikan materi pelatihan dan aturan terbaru
Di tengah masa kritis seperti sekarang, karyawan sebaiknya dilatih untuk memahami sekaligus menanggapi masalah terkait dengan keselamatan mereka. Mendokumentasikan setiap materi pelatihan hingga aturan terbaru dari pemerintah adalah salah satu langkah yang dapat membantu mereka dalam mengambil langkah saat menghadapi masalah tertentu. Anda juga akan lebih cepat menganalisisnya sehingga solusi bisa segera diaplikasikan.
- Tetap menjaga jarak dengan rekan kerja
Walau hasil pemeriksaan mengungkap tak ada karyawan yang positif terinfeksi, bukan berarti perusahaan dapat melonggarkan aturan. Anjuran seperti menjaga jarak (physical distancing) tetap harus diikuti. Berdasarkan WHO, jarak aman yang wajib diperhatikan adalah 1,5-2 meter. Langkah ini dianggap dapat membantu menekan risiko virus tanpa membuat komunikasi di antara karyawan terhambat. Dengan begitu, aktivitas di kantor tetap berjalan lancar.
- Usahakan untuk tidak menyentuh wajah
Beberapa orang yang memiliki refleks menyentuh wajah cukup kesulitan saat beradaptasi dengan protokol kesehatan. Namun, Anda harus mengupayakannya, terutama kalau sering bekerja di luar ruangan dengan risiko menyentuh permukaan tempat yang tinggi. Tangan adalah salah satu lokasi tempat bakteri, kuman, hingga virus menempel. Sehingga akan sangat membahayakan kalau Anda sering menyentuh wajah atau mengucek mata menggunakan tangan kotor.
- Bepergian dengan kendaraan pribadi
Kendaraan pribadi, entah mobil atau motor, lebih direkomendasikan daripada transportasi publik maupun yang dipesan lewat aplikasi. Hal ini disebabkan kendaraan umum lebih riskan meningkatkan risiko tertular penyakit mengingat akan bertemu banyak orang di sana. Sementara kerumunan harus dihindari selama pandemi masih berlangsung. Jika terpaksa naik transportasi publik atau motor dan mobil lewat aplikasi, pastikan pengelolanya sudah mematuhi protokol kesehatan.
Selain menerapkan langkah-langkah di atas, pastikan karyawan Anda tetap mengonsumsi makanan serta memastikan tubuhnya tetap terhidrasi dengan baik. Jika ada karyawan yang merasakan gejala seperti demam, pusing, atau batuk, segera lakukan tes swab PCR dan ikuti prosedur perawatan kalau hasilnya positif. Sementara kalau hasilnya negatif, suruhlah karyawan Anda mengambil izin untuk istirahat total sampai sembuh.